Article List
Air liur lintah yang telah dikenal untuk menyembuhkan atau mencegah penyakit. air liur lintah memiliki lebih dari 100 zat bioaktif yang sangat bermanfaat. Salah satu komponen tersebut adalah hirudin, yang bertindak sebagai agen antikoagulan. Calin adalah komponen lain yang juga menghambat pembekuan darah. Sebuah komponen yang larut gumpalan fibrin serta menghambat pembentukan trombus adalah destabilase tersebut. Air liur lintah juga mengandung inhibitor Faktor Xa, dan senyawa ini menahan efek koagulasi dari koagulasi Faktor Xa. Ia juga memiliki hyaluronidase yang meningkatkan viskositas cairan interstitial. Untuk vasodilatasi efek, ia memiliki asetilkolin dan zat histamin-seperti juga Carboxypeptidase A inhibitor. tiga ini dapat meningkatkan aliran darah dengan melebarkan pembuluh yang sempit. Ini hanya beberapa komponen yang sangat berguna dalam air liur lintah.
Terapi alternatif dengan Lintah (Hirudo Medicinalis) telah digunakan sejak abad ke 18, di zaman modern ini banyak hal yang dianjurkan oleh para ahli dalam soal makanan maupun perawatan tubuh untuk memakai bahan alami{cut} dari alam.tidak terkecuali dalam bidang pengobatan, Kembali ke alam dengan terapi lintah,metode purba,manfaat hirudin asli dari alam sebagai antikogulan pada kardiovaskular.
Terapi dengan menggunakan lintah hidup sebagai sarana untuk mengencerkan dan mengeluarkan darah kental, beku, dan sumbatan dalam pembuluh darah arteri dan vena, terapi ini sangat baik digunakan
Terapi dengan menggunakan lintah hidup sebagai sarana untuk mengencerkan dan mengeluarkan darah kental, beku, dan sumbatan dalam pembuluh darah arteri dan vena, terapi ini sangat baik digunakan untuk penyakit jantung, stroke, migren, darah tinggi dan lain sebagainya.
Diabetes Mellitus sulit dikenali gejalanya sehingga banyak penderita yang baru berobat setelah mengalami komplikasi penyakit yang parah. {cut}Karena itu penanganannya perlu dilakukan pada upaya intervensi dini untuk mencegah progressivitas penyakit sebelum menjadi Diabetes Mellitus tipe dua.
Setiap tahun lebih dari tiga juta orang di seluruh dunia meninggal sebagai akibat dari komplikasi Diabetes Mellitus atau dengan kata lain terjadi satu kematian setiap tiga detik. Diet serta olahraga yang teratur dapat mengurani secara drastis kemungkinan seseorang dengan toleransi glukosa terganggu karena diabetes.
Orang-orang dengan pra-diabetes dapat berkembang menjadi Diabetes Mellitus tipe dua dalam waktu sepuluh tahun, kecuali mereka dapat mengurangi tujuh persen berat badan melalui modifikasi gaya hidup intensif.
Seperti dikutip dari wordpress.com, Pra-diabetes merupakan kondisi dimana kadar gula darah lebih tinggi dari normal, tetapi tidak cukup tinggi untuk diagnosa sebagai diabetes. Ciri-cirinya ada gangguan kadar gula darah yang diukur dengan adanya toleransi gula darah terganggu (TGT) atau gula darah puasa terganggu (GDPT).
Therapy efektif bisa dilakukan dengan lintah, untuk mengobati Diabetes Mellitus (kering) lintah-lintah tersebut ditempelkan pada bagian yang ba’al, mati rasa, kesemutan, kaku, sakit disekitar kaki maupun tangan. Gangguan seperti sering buang air kecil pada malam hari, tidak bisa buang air besar setiap hari, perut kembung dan gangguan disfungsi ereksi bisa disembuhkan dengan Therapy Lintah & Herbal yang teratur.
Diabetes Mellitus (basah) radang, bengkak, luka yang tidak bisa sembuh, busuk, sudah mati rasa disekitar lubang luka, tanpa perlu diamputasi dengan therapy lintah dan ramuan herbal, Diabetes Mellitus (basah) bisa disembuhkan secara total.
Terapi alternatif dengan Lintah (Hirudo Medicinalis) telah digunakan sejak abad ke 18, namun sejak berkembangnya dunia medis kedokteran di abad 19, perlahan terapi lintah mulai dilupakan orang.
Terapi ini kembali digunakan pada awal 1990 dimana dalam sebuah riset medis dengan Terapi lintah berhasil membuktikan bahwa terapi ini dapat menyembuhkan Tumor tanpa kemoterapi dan pembedahan.
Riset yang dilakukan di Eropa juga membuktikan bahwa terapi lintah yang dilakukan dengan pengobatan medis (obat2an) atau Herbal dapat meningkatkan efektifitas obat.
Hingga saat ini tidak ditemukan adanya efek samping sebagai akibat terapi hirudo medicinalis.
Penggunaan lintah dalam pengobatan dimulai sekitar 2.000 SM dengan dokter dari Yunani dan Roma. Mereka juga merupakan bagian pokok dari lemari obat selama periode abad pertengahan, di mana lintah digunakan untuk mengobati semua jenis infeksi.